Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Emang Berapa Gaji Youtuber dengan 100 Subscriber?


Punya 100 subscriber di YouTube, tapi apakah benar bisa menghasilkan uang? Yuk, simak dan cari tahu seberapa besar angka yang sebenarnya bisa Anda dapatkan!

Menurut data dari Statista, YouTube menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia per Februari 2025, dengan jumlah pengguna aktif harian mencapai 2.530 miliar orang.

Dengan basis pengguna sebesar itu, YouTube bukan lagi sekadar tempat berbagi video hiburan. 

Kini, semakin banyak orang yang melihatnya sebagai peluang karier, baik sebagai sumber penghasilan sampingan maupun profesi utama

Tak heran jika banyak yang berlomba-lomba membangun channel dan mengumpulkan subscriber sebanyak-banyaknya.

Subscriber sering kali dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan seorang YouTuber. Semakin tinggi jumlah subscriber-nya, semakin besar pula peluang mendapatkan penghasilan dari platform ini.

Namun, muncul pertanyaan yang cukup umum, terutama bagi pemula, kalau baru mempunyai 100 subscriber, apakah sudah bisa menghasilkan uang? Berapa kira-kira penghasilan yang didapat?

Berapa Gaji YouTuber 100 Subscriber?
Seorang YouTuber dengan 100 subscriber belum bisa mendapatkan penghasilan dari YouTube.

Sebab, untuk mulai menghasilkan uang dari YouTube, sebuah channel YouTube harus terlebih dulu termonetisasi melalui program YouTube Partner Program (YPP)

Sedangkan syarat minimum untuk bergabung ke program ini adalah memiliki 1.000 subscriber, dan telah mengumpulkan 4.000 jam waktu tonton publik dalam 12 bulan terakhir atau 10 juta tayangan Shorts dalam 90 hari terakhir.

Artinya, meskipun Anda sudah memiliki 100 subscriber, belum ada penghasilan atau gaji yang bisa didapatkan karena belum memenuhi syarat dasar monetisasi.

Syarat Monetisasi Channel YouTube
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah syarat YouTube Partner Program (YPP):
1. Minimal 1.000 subscriber
2. Minimal 4.000 jam tayang publik dalam 12 bulan terakhir
3. Atau alternatif: 10 juta tayangan Shorts dalam 90 hari
4. Akun Google sudah mengaktifkan verifikasi dua langkah (2-Step Verification)
5. Mematuhi kebijakan dan pedoman komunitas YouTube
6. Tidak memiliki peringatan (strike) pedoman komunitas yang aktif
7. Memiliki akun Google AdSense yang valid dan terhubung ke channel

Bagaimana YouTube Menghitung Penghasilan Kreator?
Setelah channel Anda berhasil dimonetisasi melalui YouTube Partner Program (YPP), penghasilan tidak datang begitu saja secara langsung. 

YouTube menggunakan beberapa metrik utama untuk menghitung berapa besar pendapatan yang bisa diperoleh oleh seorang kreator YouTube.
Berikut tiga komponen penting yang perlu dipahami:

1. CPM (Cost Per Mille) - Bayaran per 1.000 Tayangan Iklan
CPM adalah jumlah uang yang dibayar oleh pengiklan kepada YouTube untuk setiap 1.000 kali iklan ditayangkan di video Anda. 
Dari nilai tersebut, kreator akan mendapatkan sekitar 55%, sedangkan sisanya menjadi bagian YouTube. 

Di Indonesia, nilai CPM umumnya berkisar di angka US$0.5 atau sekitar Rp7.000 per 1.000 tayangan, sedangkan di negara seperti Amerika Serikat, CPM bisa jauh lebih tinggi, yakni sekitar US$2-4. 

Besaran CPM ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lokasi penonton, tema atau niche konten, musim periklanan, seperti akhir tahun biasanya CPM lebih tinggi, hingga seberapa aktif penonton berinteraksi dengan video Anda.

2. CPC (Cost Per Click) - Bayaran per Klik Iklan
Selain dari tayangan, penghasilan juga bisa datang dari iklan yang diklik oleh penonton. 
Inilah yang disebut dengan CPC.

Nilainya umumnya lebih tinggi dibanding CPM, namun jumlah klik biasanya lebih sedikit karena tidak semua penonton akan mengklik iklan. 
Di Indonesia, nilai CPC rata-rata berada di kisaran Rp5.000 hingga Rp12.000 per klik. 
CPC cenderung lebih tinggi untuk video dengan topik tertentu, seperti edukasi, finansial, teknologi, atau bisnis, karena pengiklan di sektor-sektor ini bersedia membayar lebih mahal. 

Meskipun kontribusinya terhadap total pendapatan biasanya lebih kecil daripada CPM, CPC bisa memberikan tambahan penghasilan yang signifikan jika video Anda memiliki volume klik yang tinggi.

3. RPM (Revenue Per Mille) - Pendapatan Bersih per 1.000 Tayangan
RPM merupakan metrik yang paling menggambarkan pendapatan bersih yang benar-benar Anda terima sebagai kreator. 

Berbeda dengan CPM yang hanya menghitung nilai iklan, RPM mencakup semua sumber penghasilan dari channel Anda, seperti CPM, CPC, YouTube Premium, Super Chat, dan juga keanggotaan channel. 

Di Indonesia, rata-rata nilai RPM adalah sekitar Rp7.000 per 1.000 tayangan, sementara di Amerika Serikat bisa mencapai US$1 atau sekitar Rp16.000.

Ade Suhendra
Ade Suhendra Belajar Online Masa Kini

Posting Komentar untuk "Emang Berapa Gaji Youtuber dengan 100 Subscriber? "