Kisah Salim bin Abdullah dan Rabi'ah Ar-Ra'yi
Salim bin Abdullah
Nama lengkapnya Salim bin Abdullah bin Umar bin Al-Khathab Al-Qurasyi Al-Adawi, biasa dipanggil Abu Umar. Rambut dan jenggotnya beruban.
Ia termasuk seorang pemimpin, ulama, dan orang terpercaya di kalangan tabi'in. ia adalah cucu Amirul Mukminin, Umar bin Al-Khathab.
Suatu hari, ia menghadap ke Sulaiman bin Abdul Malik,dan Sulaiman menyambutnya dengan hangat dan mengajaknya duduk di atas pembaringannya.
Ia adalah sosok tabi'in yang terkenal wira'i, hujjah, dan banyak meriwayatkan hadits.
Hadits-hadits riwayatnya diriwayatkan oleh pengarang Kutub As-Sittah.
Menurut para ahli hadits, sanad (transmisi) hadits yang paling sahih adalah riwayat Az-Zuhri dari Salim dari Abdullah bin Umar.
Ia sangat mirip dengan Umar bin Al-Khathab dalam hal petunjuk, wibawa,dan keadilan.
Suatu hari,khalifah Sulaiman bin Abdul Malik melihat Salim di Ka'bah. Kepadanya, Sulaiman berkata, “Mintalah apa saja yang Anda inginkan!" Salim menjawab, “Demi Allah, di rumah Allah ini aku tidak meminta sesuatu selain kepada Allah."
Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, Abdullah bin Umar, dari Abu Hurairah, Abu Lubabah, Safinah, dan lainnya.
Di antara perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah Amr bin Dinar, Qahruman, Az-Zuhri, dan lainnya.
Ia meninggal di Madinah tahun 106 H.
Rabi'ah Ar-Ra'yi
Nama lengkapnya Rabi'ah bin Farrukh At-Taimi Al-Madani,biasa dipanggil Abu Sulaiman dan digelari dengan Rabi'ah Ar-Ra'yi,karena ia memutuskan perkara dengan rasionya jika tidak menemukan dalil dari hadits maupun atsa. Menurut istilah fuqaha, orang semacam ini disebut dengan orang yang menggunakan metode qiyas (analogi) dalam menyimpulkan hukum.
Pada masanya, ia pernah menjabat sebagai mufti di Madinah.Ia adalah sosok yang terkenal dermawan. Ia pernah mendermakan 40.000 Dinar kepada para fakir miskin.
Para ulama hadits sepakat bahwa ia adalah seorang perawi hadits yang tsiqah.
Ia adalah guru Imam Malik, Al-Auza'i, dan Sufyan Ats-Tsauri. hadits-hadits riwayatnya diriwayatkan oleh pengarang Kutub As-Sittah.
Ibnu Al-Majisyun pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang paling hafal terhadap sunnah selain Rubai'ah."
Tentang Rubai'ah, Imam Malik berkata, “Kemanisan citra rasa fiqih lenyap setelah Rubai'ah meninggal dunia."
Yahya bin Sa'id pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih pandai dari Rubai'ah bin Abi Abd Ar-Rahman.
Ubaidillah bin Umar berkata, “Dia adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah-masalah kami yang sangat problematik.Ia adalah seorang ulama dan orang yang paling mulia di antara kami."
Ia meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik, Sa'id bin Musayyab, Atha' bin Yasar,dan lainnya.
Di antara perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah Sulaiman At-Taimi, Sufyan Ats-Tsauri, Al-Laits bin Sa'ad, dan lainnya.
Ia meninggal di Madinah tahun 136 H.
Posting Komentar untuk "Kisah Salim bin Abdullah dan Rabi'ah Ar-Ra'yi"