Kisah Abu Muslim Al-Khaulani dan Abu Idris Al-Khaulani
Abu Muslim Al-Khaulani
Nama lengkapnya Abdullah bin Tsaub Al-Khaulani, biasa dipanggil Abu Muslim dan digelari Raihanah Asy-Syam. Ia berasal dari keturunan Yaman.
Ia hidup di masa jahiliyah dan masuk Islam sebelum Nabi wafat, tetapi ia tidak pernah bertemu dengan Beliau.
Ia pernah berkunjung ke Madinah pada masa pemerintahan Abu Bakar. Kemudian ia merantau ke Syam dan menetap di sana.
Ia termasuk orang yang do'anya mustajab. Aswad Al-'Anasi-orang yang mengaku sebagai Nabi di Yaman-pernah melemparkannya ke dalam kobaran api. Tapi Abu Muslim sama sekali tidak terbakar. Karena itu, apa yang pernah dialaminya persis seperti apa yang pernah dialami oleh Nabi Ibrahim .
Ia pernah mengatakan, “Meninggalkan kesalahan lebih mudah daripada memohon tobat."
Tentang Abu Muslim, Ka'ab bin Malik pernah berkata, “Abu Muslim adalah orang bijak umat ini."
Ia selalu mencambuk kakinya dengan cemeti sambil berujar, "Aku lebih pantas dicambuk daripada binatang.”
Ia sering kali mengeraskan nada suaranya dengan takbir sambil berujar, “Berdzikirlah mengingat Allah sampai orang tolol mengira Anda orang gila."
Suatu hari, ia menemui Mu'awiyah bin Abi Sufyan a dan berkata, “Semoga keselamatan tercurah bagi Anda, wahai orang yang mendapat jaminan keamanan.” Orang-orang yang berada di ruangan tersebut kaget. Kepada mereka, Mu'awiyah berkata, “Panggillah ia ke mari, karena ia lebih mengerti ucapan salam yang diucapkannya, begitu juga dengan jawabannya.” Setelah itu, ia menasehati Mu'awiyah dan menganjurkannya untuk menegakkan keadilan.
Saat perang, para gubernur dan panglima perang selalu menempat-kannya di garis depan pasukan.
Ia meriwayatkan hadits dari Mu'adz bin Jabal, Abu Dzar, Ubadah bin Shamit,dan lainnya.
Di antara perawi hadits yang meriwayatkan hadits darinya adalah Abu Idris Al-Kahulani, Jubair bin Nufair, Abu 'Aliyah, Ar-Rayyani, dan lainnya.
Ia pernah mengatakan, "Apakah para sahabat Muhammad mengira bahwa mereka mendahului kita dalam meraih pahala besar? Demi Allah, tidak, kita akan berdesak-desakan mengerumuni Beliau sampai mereka tahu bahwa mereka telah meninggalkan para ksatria di belakang mereka."
Ia meninggal dalam pertempuran untuk membebaskan wilayah Romawi tahun 62 H.
Abu Idris Al-Khaulani
Nama lengkapnya Aidzullah bin Abdullah bin Amr Al-Khaulani Ad-Damsyiqi,biasa dipanggil Abu Idris Al-Khaulani. Al-Khaulani adalah nama yang dinisbatkan pada sebuah suku di Yaman dari kabilah Al-Azd yang pernah berimigrasi ke Syam.
Ia lahir tahun 8 H. Ia termasuk seorang da'i, qari', hakim, dan pakar dalam bidang fiqih.
Abdul Malik bin Marwan pernah menugaskannya menjadi hakim di Damaskus. Ia adalah seorang hakim yang selalu konsisten menegakkan keadilan. Ia tetap menjabat sebagai hakim sampai meninggal.
Tentang Abu Idris, Adz-Dzahabi pernah berkata, "Abu Idris adalah seorang ulama Syam di masanya."
Para ulama sepakat bahwa ia adalah seorang perawi hadits yang tsiqah. hadits-hadits riwayatnya diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, dan penyusun kitab-kitab hadits lainnya.
Ia adalah sosok yang terkenal bijaksana dalam memberi nasehat, tutur katanya mudah dipahami dan fasih.
Banyak di antara muridnya yang menjadi ahli fiqih di Syam dan menjadi ulama umat.
Ia meriwayatkan hadits dari Abu Dzar, Syadad bin Aus, Mughirah bin Syu'bah,dan lainnya.
Ia menjadi ulama Syam setelah Abu Darda'.
Makhul pernah berkata, “Aku belum pernah melihat orang yang sehebat Abu Idris."
Ia meninggal di Syam tahun 80 H.
Posting Komentar untuk "Kisah Abu Muslim Al-Khaulani dan Abu Idris Al-Khaulani"