Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Abdullah bin Jahsy dan Ayyasy bin Abi Rubai'ah

abdullah bin jahsy dan ayyasy bin abi rubaiah

Abdullah bin Jahsy 

Nama lengkapnya Abdullah bin Jahsy bin Ri'ab bin Ya'mur Al-Asadi, biasa dipanggil Abu Muhammad. Ia termasuk kerabat Rasulullah. Ibunya adalah Umaimah binti Abdul Muthalib bin Hasyim, bibi Rasulullah. Pamannya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Saudara perempuannya adalah Zainab binti Jahsy, ummul mukminin,isteri Nabi.

Ia termasuk orang yang mula-mula masuk Islam sebelum Rasulullah masuk ke Darul Arqam.

Ia ikut hijrah ke Habasyah, gelombang pertama dan kedua. Ia termasuk pemimpin dalam berbagai peperangan yang tidak disertai Nabi . Dalam perang Nakhlah (perang yang tidak disertai Nabi), ia dijuluki sebagai Amirul Mukminin dan ia adalah orang pertama yang dipanggil dengan julukan ini.

Sehari sebelum meletus perang Uhud, ia bermunajat kepada Allah dengan berkata, “Ya Allah, esok hari kami akan menghadapi musuh. Aku bersumpah kepada-Mu,biarlah mereka membunuhku, membedah perutku, memotong telinga dan hidungku. Jika kelak Engkau bertanya kepadaku, "Siapa yang berbuat demikian terhadapmu?” Aku akan menjawab, “Ya Allah, aku berperang demi Engkau". Tatkala perang berkecamuk, pasukan musuh melakukan seperti apa yang tertera dalam do'anya. Ia gugur sebagai pahlawan syahid di tangan Abu Al-Hakam bin Akhnas bin Syuraiq.Jasadnya dikuburkan dalam satu makam dengan jasad pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib.

Ia meninggal pada tahun 3 H dalam usia lebih dari 40 tahun.


Ayyasy bin Abi Rubai'ah

Nama lengkapnya Ayyasy bin Abi Rubai'ah bin Mughirah Al-Qurasyi Al-Makhzumi, biasa dipanggil Abu Abdurrahman.

Ia adalah saudara seibu dengan Abu Jahal. Ia termasuk orang yang mula-mula masuk Islam sebelum Rasulullah  masuk ke Darul Arqam.Ia dan isterinya ikut berhijrah ke Habasyah.

Sebelum hijrah ke Madinah, ia sepakat akan berangkat bersama Umar bin Al-Khathab dan Hisyam bin Ash a. Setelah ketiganya bertemu, Abu Jahal mengikuti jejak mereka dari belakang. Abu Jahal menyampaikan kepada Ayyasy bahwa ibunya bersumpah tidak akan menyisir rambutnya dan tidak akan berteduh dari terik matahari sebelum melihat Ayyasy. Ayyasy meminta pendapat Umar dan Umar menasehatinya untuk tidak pergi menemui ibunya. Tetapi saran Umar ini ditolak Ayyasy. Ia pun kembali ke Makkah bersama Abu Jahal. Di tengah jalan, Abu Jahal berusaha memprovokasi Ayyasy agar mau murtad dari agama Islam.

Ia termasuk salah satu di antara orang yang membai'at Rasulullah di bawah sebuah pohon dalam Bai'at Ar-Ridhwan. 

Ia ikut dalam perang Hunain dan perang menumpas orang-orang murtad pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.

Ia pernah membawa bekal dan senjatanya untuk menyiarkan agama Islam di wilayah Persia.

Ia bersama Khalid bin Walid  pernah pindah ke pinggiran kota Romawi dan menunggu datangnya pertolongan dari Allah. Mereka tetap tinggal di sana sampai meletus perang Al-Yarmuk, di mana bala tentara Romawi dalam perang ini memobilisasi pasukan dalam jumlah yang sangat banyak, sampai-sampai ia mengatakan kepada Khalid , "Betapa banyaknya pasukan Romawi dan betapa minimnya pasukan kaum muslimin." Khalid membantah, “Betapa banyaknya pasukan muslim dan betapa minimnya pasukan Romawi. Pasukan dianggap banyak dengan kemenangan (pertolongan) dan dianggap minim kalau melakukan desersi."

Ia ikut dalam perang Al-Yarmuk.Setelah luka yang menimpanya dalam perang tersebut semakin kritis, ia kembali ke Makkah dan akhirnya ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Tercatat beberapa orang yang meriwayatkan hadits darinya,di antaranya kedua putranya, Abdullah dan Harits , dan Nafi' maula bin Umar .

Ia meriwayatkan, bahwa Rasulullah pernah bersabda,"Umat Islam akan tetap dalam keadaan baik selama mereka tetap mengagungkan Ka'bah dan Masjidil Haram dengan pengagungan yang semestinya. Jika mereka menelantarkannya, maka mereka akan binasa."(HR. Ibnu Majah) 

insyouf.com
insyouf.com Religi dan Motivasi + Wawasan

Posting Komentar untuk "Kisah Abdullah bin Jahsy dan Ayyasy bin Abi Rubai'ah"