Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

37 Kata-kata Bahasa Jawa Tedeng Kalingga

cirayose bahasa jawa

1. Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wetune berharap lan kapan wektune kudu mandeg. (Agar tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)

2. Ngundhuh wohing pakerti. (Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan)

3. Ambeg utomo, andhap asor. (Selalu menjadi yang utama, tetapi selalu rendah hati)

4. Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah. (Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)

5. Ana dina, ana upa. (Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata)

6. Beda-beda pandumaning dumadi. (Tuhan Yang Maha Adil memberikan anugerah yang adil kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya)

 7. Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip. (Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)

 8. Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo. (Mulailah untuk bertindak sebisamu, baru akhirnya serahkan semuanya kepada Allah Yang Maha Esa)

 9. Gusti paring mergi kangge tyang ingkang purun teng merginipun. (Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang mengikuti jalan kebenaran)

 10. Eling lan waspada, sadar lan sabar, setiti lan ngabekti, sumeleh tur sareh. (Ingat dan waspada, sadar dan sabar, hemat dan mengabdi, ikhlas dan tenang)


11. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."

(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)

12. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan."

(Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)

13. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu."

(Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik)

14. "Sabar iku ingaran mustikaning laku."

(Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)

15. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa."

(Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)

16. "Yen urip mung isine isih nuruti nepsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu."

(Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemulyaan hidup akan semakin sulit ditemukan)

17. "Aja mbedakake marang sak sapadha-pada."

(Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia)

18. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."

(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)

19. "Ambeg utomo, andhap asor."

(Selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah hati)

20. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso."

(Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu) 


21. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit."

(Dosa yang paling menyedihkan adalah pada mengeluh tidak punya duit)

22. "Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung tapi ora duwe ati."

(Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tak punya hati)

23. "Nek dipikir suwi suwi iku loro, nek dirsake yo tambah loro, loro tambah loro, papat."

(Kalau dipikir lama-lama sakit, kalau dirasakan tambah sakit, dua tambah dua, empat)

24. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."

(Kalau bicara jangan manis-manis, nanti mulutnya diserbu semut)

25. "Kadang mripat iso salah ndelok, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, tapi ati ora bakal iso diapusi."

(Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi)

26. "Sing wis lunga lalekno, sing durung teko entenono, sing wis ono syukurono."

(Yang sudah pergi lupakanlah, yang belum datang tunggulah, dan yang sudah ada syukurilah)

27. "Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit."

(Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya ia sedang tidak punya uang)

28. "Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai. Ora balapan, opo maneh ugal-ugalan."

(Niat bekerja, bukan cari perkara. Niat mencari rejeki, bukan cari perhatian belaka. Bukan balapan, apalagi ugal-ugalan)

29. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)

30. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyipta'aken manungsa!"(Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenakan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia)


31. "Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan."(Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran)

32. "Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo."(Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan)

33. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso."(Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)

34. “Ra kepetuk sak wetoro rasane pengen weruh sliramu,”(Tidak bertemu sebentar saja rasanya ingin melihat kamu.)

35. "Dadi koe ngiri karo aku? Yo wis aku ngalah, aku tak nganan."(Jadi kamu iri sama aku? Ya sudah aku ngalah, aku ke kanan)

36. "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian,mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian."(Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian)

37. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding"(bisa bersyair tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi)


Bahasa Jawa juga terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat kesopanannya, yaitu Bahasa Jawa ngoko dan krama. Bahasa Jawa ngoko adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya atau yang lebih muda.


insyouf.com
insyouf.com Religi dan Motivasi + Wawasan

Posting Komentar untuk "37 Kata-kata Bahasa Jawa Tedeng Kalingga"