Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad di Pertemukan Neraka

isra miraj


Peristiwa perjalanan malam Rasulullah SAW atau Isra Miraj tidak hanya menghasilkan perintah salat lima waktu. Ditemani dengan Malaikat Jibril, Rasulullah SAW diberi kesempatan untuk melihat-lihat keadaan neraka.

Kisah ini diceritakan oleh Ibnu Ishaq yang didengarnya dari salah seorang terpercaya yaitu Abu Sa'id al Khudri. Abu Sa'id sendiri menyatakan mendengar kisah perjalanan Rasulullah SAW ke neraka dari beliau langsung di tengah-tengah perjalanan Mi'raj atau perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Kemudian aku melihat neraka, dan aku sama sekali tidak pernah melihat pemandangan yang lebih buruk daripada hari itu. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita."

Berdasarkan cerita Rasulullah SAW, Malaikat Jibril kemudian membawa Rasulullah SAW naik ke langit hingga tiba di depan pintu neraka yang dijaga oleh malaikat penjaga neraka atau Malaikat Malik. Menurut sabda Rasulullah SAW, Malaikat Malik merupakan satu-satunya malaikat yang tidak menyambutnya dengan senyuman.

"Hanya saja malaikat ini tidak tertawa, dan aku (Rasulullah SAW) tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kulihat pada malaikat lainnya. Aku berkata kepada Malaikat Jibril, 'Wahai Jibril, siapakah malaikat yang berkata-kata kepadaku seperti malaikat yang lain, tetapi tidak tertawa kepadaku, dan aku tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kuterima dari yang lain?"

Malaikat Jibril menjawab, 'Seandainya ia pernah tertawa kepada orang sebelum atau sesudahmu, niscaya ia akan tertawa kepadamu. Namun ia tidak tertawa. Ini adalah malaikat penjaga neraka.'" demikian penjelasan Malaikat Jibril yang dinukil dari Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam.

Rasulullah SAW pun meminta Malaikat Jibril untuk memperlihatkan neraka kepadanya di tengah sela-sela Isra Mi'raj. Lalu, dibukakanlah pintu neraka oleh malaikat untuk dipertunjukkan kepada Rasulullah SAW.

Saat pintu neraka dibuka, Rasulullah SAW melanjutkan cerita, terlihat api neraka menyala-nyala seakan bisa membakar apapun yang terlihat. Setelahnya, Rasulullah SAW melihat manusia yang memiliki bibir seperti bibir unta.

Tangan mereka menggenggam sebongkah api neraka seperti bongkahan batu. Mereka memasukkan batu api itu ke dalam mulut kemudian keluar melalui dubur.

Beliau pun bertanya pada Malaikat Jibril, "Siapakah mereka itu, Jibril?"

Malaikat Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang makan harta anak yatim dengan cara zalim."

Kemudian Rasulullah SAW berjalan lagi dan melihat kumpulan manusia berperut besar. Beliau mengaku belum pernah perut sebesar itu.

Diketahui, Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril berada di jalan yang akan dilalui oleh pengikut-pengikut Fir'aun. Mereka menyerupai unta-unta yang kebingungan karena akan dijejalkan ke dalam neraka.

Rasulullah SAW kembali bertanya, "Siapakah mereka itu, Jibril?"

Malaikat Jibril menjawab, "Mereka adalah para pemakan harta riba."

Perjalanan berlanjut, Rasulullah SAW pun melihat ada orang-orang dihadapkan pada hidangan daging yang empuk dan bagus, lalu di sebelahnya ada daging yang bernanah dan busuk. Namun, mereka justru memakan daging bernanah dan busuk itu dan mengabaikan daging lainnya.

Rasulullah SAW bertanya lagi, "Siapakah mereka itu, Malaikat Jibril?"

Malaikat Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang meninggalkan istri-istri yang dihalalkan Allah dan pergi mencari perempuan-perempuan yang diharamkan bagi mereka."

Selanjutnya, Rasulullah melihat para wanita yang digantung dengan payudaranya masing-masing. Beliau pun bertanya, "Siapakah mereka itu, Jibril?"

Jibril kemudian menjawab penjelasan Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj tersebut. "Mereka adalah perempuan-perempuan yang memasukkan lelaki, yang bukan anak-anaknya, ke rumah suami mereka." (HR Bukhari dan Muslim)


Apa itu Isra Miraj

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam karena mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu, peristiwa Isra miraj adalah dua perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam, Umat Islam memperingati Isra Miraj setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriah. Dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan di malam hari, sementara Miraj adalah kenaikan


Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Kemudian Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Isra Miraj kerap dimaknai sebagai perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW dalam satu peristiwa. Akan tetapi, Isra dan Miraj sebenarnya terdiri dari dua bagian perjalanan Nabi Muhammad SAW, yaitu Isra Miraj.


1. Peristiwa Isra 

Peristiwa Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Kabah di Mekkah ke Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem. Saat itu, perjalanan dari Kabah ke Masjid Al Aqsa dapat ditempuh dengan kuda atau unta selama satu bulan. Namun, Nabi Muhammad SAW dapat menempuh perjalanan tersebut hanya dalam satu bulan. Di perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW mengendarai hewan bernama Buraq. Buraq digambarkan memiliki tubuh seperti kuda putih dengan sayap dan ekor burung merak. Sesampainya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW dikisahkan memimpin para nabi terdahulu untuk melaksanakan ibadah salat dua rakaat.


2. Peristiwa Miraj 

Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid Al Aqsa menuju ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Di tiap tingkatan langit tersebut, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Nabi-nabi tersebut di antaranya: Nabi Adam di langit pertama. Nabi Isa dan Yahya di langit kedua. Nabi Yusuf di langit ketiga. Nabi Idris di langit keempat. Nabi Harun di langit kelima. Nabi Musa di langit keenam. Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Sejak kedua peristiwa tersebut, umat Islam diwajibkan menjalankan salat lima waktu dalam sehari. Pada mulanya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat sebanyak 50 kali dalam sehari.

Kendati demikian, Nabi Muhammad SAW pernah diingatkan oleh Nabi Musa as bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi Muhammad SAW kemudian meminta keringanan kepada Allah SWT. Hingga kini, Isra Miraj diperingati sebagai hari besar oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Mereka melakukan beragam cara untuk memperingati hari besar ini. Misalnya dengan beribadah, melaksanakan syukuran, hingga mengadakan pengajian


7 Pelajaran Penting Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

1. Perjalanan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang dilanjutkan sampai ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha adalah mukjizat hissiyyah atau material (fisikal) yang dapat diterima oleh akal.

2. Mengimani peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW merupakan bagian integral akidah Islam yang harus diperkuat.

3. Peristiwa Isra Miraj adalah anugerah Allah Swt. untuk Nabi Muhammad SAW.

4. Perjalanan Isra Miraj menunjukkan pemuliaan dan pengagungan Nabi Muhammad SAW., para nabi dan rasul, serta umat Islam yang menerima risalah shalat lima waktu.

5. Perjalanan Isra ke Masjid Al-Aqsha memberi pesan kepada Bani Israil, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang juga memimpin mereka. Perjalanan Mi’raj ke langit juga menegaskan kedudukan beliau sebagai pembawa risalah terakhir yang akan meninggikan agama Allah dan memuliakannya.

6. Sebelum mikraj ke langit, Rasulullah SAW mengimami shalat semua nabi dan rasul. Hal ini menunjukkan bahwa mereka hanya akan mengikuti dan mematuhi risalah Nabi Saw.

7. Peristiwa Isra dan Miraj menegaskan tentang keagungan shalat wajib lima waktu yang merupakan rukun Islam.

insyouf.com
insyouf.com Religi dan Motivasi + Wawasan

Posting Komentar untuk "Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad di Pertemukan Neraka"