Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Marga Khan Masuk ke Indonesia


Assalammualaikum wr. wb. Saya sapa bagi kalian yang sedang memperhatikan/membaca tulisan saya ini. Selamat datang di zona pengalaman hidup! 

Marga “Khan” bila kita menerkanya akan merujuk pada beberapa selebritis India yang populer pada zaman 2000-an, yaitu Shahrukh Khan, Amir Khan, dan Salman Khan. Sering kita jumpai mereka dalam berbagai film ala bollywood di televisi. Yang bermargakan “Khan” setahu saya pada waktu itu, mereka beragama Islam. Jadi, jika kita ingin tahu orang India yang beragama Islam, lihatlah marga Khan (-red). Kita menyadari betul bahwa di negara India, mayoritas agama yang dianut adalah Hindhu. Lantas mengapa ada Islam? Juga bangunan Taj Mahal yang dari desain eksteriornya bisa kita sebut sebagai tempat ibadah bagi umat Islam (masjid)? Apakah Islam ada disana atau?

Dari pernyataan tentang negara India memiliki mayoritas penduduk beragama Hindhu. India adalah salah satu imperium besar dalam sejarah peradaban manusia dunia yang luasan daerahnya sampai menyentuh Birma (daerah Myanmar). Namun, ia pun roboh di tangan Inggris pada abad ke-19. Kemudian memecah India menjadi berbagai bangsa yaitu, mempertahankan daerah negara Hindhu India, Islam Pakistan (dahulu Pakistan Utara dan Selatan), Islam Bangladesh, dan Buddha Birma (Myanmar).

India pernah berdiri kerajaan yang disebut kerajaan Mongol (Moghul dalam bahasa India) dan dipimpin oleh raja bernamakan Genghis Khan. Nah lho? Genghis Khan adalah keturunan Hulagu Khan. Kita mengenal bahwa Hulagu Khan adalah seorang pimpinan perang Mongolia yang menginvasi Abbasiyad Calliphate (Kekhalifahan Abbasiyah) di Baghdad, Irak. Invasi besar-besaran ini menyebabkan runtuhnya dinasti tersebut. Lalu, beberapa waktu kemudian Hulagu Khan pun meninggal.

Kekaisaran diserahkan pada anaknya, Genghis Khan. Setelah mengalahkan Islam, bukannya menyusun strategi untuk menyerang kembali islam, tapi marga “Khan” berbalik mengkonversi agamanya menjadi Islam. Suatu sejarah yang mengagumkan.

Di dalam sejarah mainstream, banyak yang meriwayatkan bahwa Dinasti Genghis Khan adalah penghancur Islam yang kejam. Namun, itu bukan jawaban benar. Kontribusi Genghis Khan pada Islam sangatlah besar. Ia melakukan penyebaran dakwah Islam ke negeri-negeri Asia, khususnya Cina yang pada saat itu beberapa daerahnya dikuasai oleh Kekaisaran Mongolia. Dinasti Genghis Khan seringkali kita kenal dengan Dinasti Tang.

Setelah kematian Genghis Khan, dilanjutkan oleh anaknya Kubilai Khan yang memimpin Dinasti Yuan. Sebelum Dinasti Yuan berdiri, Dinasti Ming yang dipimpin oleh Kaisar Hang-wu masih menempatkan Islam di dalam kursi kehormatannya. Beberapa menteri dalam pemerintahannya beragama Islam. Kubilai Khan, menyebarkan Islam secara besar-besaran, sehingga akhirnya Islam bisa diterima di seluruh bagian Cina.

Pada masa Dinasti Ming, terpilihlah seorang laksamana laut muslim yang sangat mahsyur kita dengar -bahkan divisualisasikan dalam bentuk film bioskop- yaitu Laksamana Cheng Ho. Karena pengaruh keislamannya, beliau memiliki andil yang cukup besar terhadap persebaran dakwah Islam di Nusantara Indonesia. Masuknya agama Islam ke Nusantara Indonesia sekitar abad 7 Masehi atau 1 Hijriyah dan berkembang pada sekitar abad ke-12 M atau 5-6 Hijriyah yang dikembangkan oleh Kerajaan Islam pertama kali di Nusantara, yakni Samodra Pasei (Samudra Pasai).

Wali Songo : Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Gunung Djati, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Gresik, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, dan Sunan Kudus adalah sebagai beberapa penyebar Islam di Nusantara pada abad ke-13 M atau 6 H. Namun, perkembangan ini bukan sebagai tanda bahwa Islam masuk di Nusantara pada sekitar abad ke-13.


Khan dan Hindu sayap kanan

Namun Khan memiliki hubungan yang sulit dengan kelompok Hindu sayap kanan di India, terutama dengan organisasi konservatif kanan Shiv Sena. Sena mempunyai basis dukungan besar di ibukota finansial India, Mumbai, yang juga menjadi markas Bollywood. Partai tersebut terkenal lantang melawan Pakistan dan Muslim.

Pada tahun 2010, Shiva Sena memboikot film Khan "My Name is Khan" (seputar kehidupan seorang autis Muslim Amerika pasca 11 September) setelah Khan berbicara membela pemain-pemain kriket Pakistan yang bermain untuk Liga Utama India (IPL). Khan menolak meminta maaf kepada Bal Thackeray, ideolog dan pemimpin Sena saat itu, atas komentarnya.

Pengamat menilai insiden semacam ini menjadi alasan bagi banyak kelompok sayap kanan Pakistan dalam menuding India memperlakukan warga Muslim dan para bintang beragama Islam dengan buruk. Partai-partai Islam di Pakistan kerap menggunakan insiden di India untuk mengklaim bahwa Pakistan adalah tempat yang lebih baik untuk Muslim daripada India.

Tidak mengherankan, ketua organisasi militer terlarang Pakistan Lashkar-e-Taiba (LeT) Hafiz Saeed - yang dituduh New Delhi sebagai dalang serangan teror Mumbai tahun 2008 - merespon artikel Khan dalam sebuah pernyataan dan mengajaknya bermigrasi ke Pakistan apabila Khan tidak merasa aman di negaranya sendiri.


insyouf.com
insyouf.com Religi dan Motivasi + Wawasan

Posting Komentar untuk "Sejarah Marga Khan Masuk ke Indonesia"