Tata Cara Melakukan Wudhu Sesuai Sunnah dan Secara Tertib
- Pengertian Wudhu
Sebelum sholat, kita harus berwudhu. Sebagai umat muslim yang taat, kita harus menyempurnakan wudhu, yakni dengan cara mengetahui bacaan doa dan tata cara wudhu sesuai sunnah. Wudhu secara bahasa adalah bersih dan baik. Namun secara syari wudhu bermakna; Menggunakan air yang thahur (suci dan mensucikan) pada anggota tubuh yang empat (yaitu wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki) dengan cara khusus menurut syari’at.
- Ayat Tentang Wudhu
Allah ta’ala berfirman;
وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٦
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit,202) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh203) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.
Dalam ayat di atas dijelaskan tata cara berwudhu secara umum yaitu; membasuh muka, kedua tangan, mengusap kepala, dan membasuh kedua kaki.
- Hadits Berkaitan dengan Wudhu
Dalam hadits berikut disebutkan tata cara yang lebih rinci:
حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ – رضى الله عنه – دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ »..
Humran bekas budak Utsman memberitakan kepadanya bahwa Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu meminta diambilkan air wudhu kemudian dia berwudhu dengan membasuh kedua telapan tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia berkumur-kumur dan ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung, pent). Kemudian dia membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kanannya hingga siku sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kiri seperti itu pula. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kaki kanannya hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh kaki kiri seperti itu pula. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu berwudhu seperti yang kulakukan tadi. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti caraku berwudhu ini kemudian bangkit dan melakukan sholat dua raka’at dalam keadaan pikirannya tidak melayang-layang dalam urusan dunia niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim dan Bukhari).
Dari hadits di atas. kita bisa menyimpulkan tentang tata cara wudhu yang sesuai Nabi ajarkan dengan urutan sebagai berikut:
Mencuci kedua tangan
Berkumur dan beristintsar (menyemprotkan air yang sudah dimasukan ke hidung). Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya nabi muhammad ﷺ pernah bersabda :
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمَنْخِرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ ثُمَّ لْيَنْتَثِرْ
“Apabila salah seorang dari kalian berwudhu maka hiruplah air dengan kedua lubang hidungnya kemudian keluarkanlah” (HR. Muslim).
Membasuh wajah, dari tumbuh rambutnya kepala sampai tumbuhnya rambut jenggot dan menyela-nyela jenggot.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dulu apabila berwudhu maka beliau mengambil air dengan telapak tangannya kemudian dia masukkan ke bawah dagunya dan menyela-nyelai jenggotnya dengan air tersebut. Lantas beliau mengatakan, “Demikianlah yang diperintahkan oleh Rabbku ‘azza wa jalla.” (HR. Abu Dawud)
- Rukun Wudhu
- niat,
- membasuh wajah,
- membasuh tangan,
- mengusap sebagian kepala,
- membasuh kaki,
- Urutan Berwudhu beserta Sunnahnya
1. Membaca Niat: Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa (Artinya: Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah).
2. Membaca Bismillah sambil membasuh kedua telapak tangan, punggung tangan, hingga sela-sela jari. Lakukan sebanyak 3 kali.
3. Berkumur sebanyak 3 kali (sampai bersih tidak ada sisa-sisa makanan di sela-sela gigi).
4. Memasukkan air ke dalam hidung, dengan cara menghirup air, lalu dikeluarkan lagi. Lakukan sebanyak 3 kali.
5. Mencuci muka sebanyak 3 kali. Lakukan dengan cara membasuh muka secara merata.
6. Mencuci kedua tangan hingga siku, secara bergantian tangan kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 3 kali.
7. Mengusap kepala dengan air, sebanyak 3 kali.
8. Membersihkan kedua telinga. masing-masing sebanyak 3 kali.
9. Cara wudhu terakhir, yaitu basuh kedua kaki secara bergantian antara kaki kanan sebanyak 3 kali, lalu kaki kiri 3 kali. Basuh bagian kaki sampai mata kaki.
10. Setelah selesai, membaca doa wudhu:
Asyhadu Alla Ila Haillallaah Wahdahu Laa Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuuluhu, Alloohummaj'alni Minattawwaabiina' Waj'alni Minal Mu Tathahhiriina Waj'alni Min Ibadi Kash Shaalihiina
Artinya : Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh.
- Hal-hal yang Membatalkan Wudhu
Mempelajari tata cara wudhu tidak akan lengkap jika tidak mengetahui hal-hal yang bisa membatalkan wudhu. Sebab, hal ini penting karena akan bisa membuat sholat kita menjadi tidak sah. Berikut hal-hal yang bisa membatalkan wudhu.
- Kehilangan akal, tidur, tertidur, mabuk, pingsan, atau bahkan menjadi gila.
- Buang angin, buang air kecil, maupun besar (kecuali air mani, harus mandi wajib).
- Bersentuhan secara fisik dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
- Menyentuh kemaluan (kubul atau dubur) dengan tapak tangan atau jari tanpa memakai penutup.
- Syarat Berwudhu
Berikut beberapa syarat wudhu.
- Beragama Islam.
- Akil baliq atau bisa membedakan baik dan buruk.
- Suci tidak sedang menstruasi atau persalinan.
- Tidak sedang menggunakan riasan wajah atau unsur lain yang bisa mempengaruhi kemurnian air.
- Tidak ada benda atau unsur yang bisa menghalangi air menyentuh kulit.
- Mengetahui perbedaan sunnah dan wajib.
- Menggunakan air bersih dan suci.
- Hal terakhir adalah tertib, yaitu kamu melakukan wudhu dengan berurutan tanpa ada yang tertinggal.
Demikianlah tata cara berwudhu yang harus dilakukan sesuai urutan. Oleh sebab itu, cara wudhu yang benar dan sesuai dengan tuntutan Islam haruslah dilakukan dengan tepat agar ibadah salat kita diterima oleh Allah SWT.
Posting Komentar untuk "Tata Cara Melakukan Wudhu Sesuai Sunnah dan Secara Tertib"