Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Mualaf Sadiqah Ismat Seorang Biarawati, Berawal dari Penentangan Hijab Gereja

seorang biarawati


Kisah Mualaf Sadiqah Ismat Seorang Biarawati, Berawal dari Penentangan Hijab Gereja - Kisah para mualaf yang masuk Islam tidak serta-merta mereka pindah agama begitu saja tapi mereka untuk pindah agama kadang membutuhkan waktu yang sangat lama. Ada yang tiga tahun bahkan ada yang sampai 18 tahun.

Hal ini disebabkan karena media barat memberi informasi yang negatif terhadap Islam. Alasan lainnya mereka masuk Islam ketidakpuasan mereka terhadap pendeta yang tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mereka.

Kecewa dengan jawaban pendeta Mereka mencoba melakukan penelitian terhadap Alquran. Bahkan mereka ada yang kuliah untuk mendalami Alquran.

Mereka yang belajar al-quran tanpa mereka sadari, tanpa mereka rasakan secara perlahan Alquran telah mengubah pandangan mereka terhadap Islam. Alquran memberi semua jawaban mereka yang selama ini mereka cari. Setelah mereka mempelajari al-quran dan memahami isi al-quran, mereka mantap dengan dorongan dalam lubuk hati mereka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan tak jarang ketika mereka bersyahadat mereka menangis tersedu-sedu.

Begitu juga dengan kisah seorang biarawati kristen-katolik asal Afrika Selatan masuk Islam karena penentangan gereja terhadap hijab. Dan dia merasa kecewa dengan Kristen dia mengatakan Seorang pendeta besar tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan untuk semua pertanyaan agama yang telah membatasi pikirannya selama bertahun-tahun dan karena itu dia akhirnya masuk Islam.

Namanya Stephanie berasal dari G Town Afrika Selatan. Lahir pada tahun 1984 yang lalu. Dibesarkan dari keluarga Kristen yang taat. Kedua orangtuanya selalu mengajarkan untuk tetap beriman dalam Yesus Kristus dan terima dia sebagai juru selamat. 

Stephanie menjadi seorang biarawati ketika dia berusia 21 tahun. Statusnya sebagai biarawati menuntut dia mulai mengenakan jilbab. Saat itulah dia mulai tertarik dengan jilbab dengan penampilan yang sederhana dan menunjukkan kesopanan dalam berpakaian.

Penampilan yang sederhana dengan pakaian yang sopan, ternyata yang benar-benar menerapkan cara berpakaian seperti itu adalah seorang muslim. Bukan didapatkan dari seorang Kristen. Dia mengatakan Sebenarnya saya mencintai muslim karena pandangan mereka yang ketat. Kesopanan mereka dengan menggunakan jilbab membuatnya semakin kagum dengan muslim.

Ketika minatnya pada Islam tumbuh dia melakukan penelitian menyeluruh dan membaca Alquran versi bahasa Inggris dan mulai Berdoa dengan cara Islam.

Suatu ketika dia menemukan sebuah artikel dengan judul keajaiban al-qur'an, dia menemukan bahwa ada satu versi Alquran sepanjang sejarah Islam. Dibandingkan dengan al-kitab ratusan versi. Dia kemudian mengatakan masalah ini dan banyak lagi ajaran gereja menyebabkan ketidakpuasan padanya selama bertahun-tahun pelatihannya sebagai biarawati.

Akhirnya setelah banyak penelitian tentang islam dia bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan untuk semua pertanyaan agama yang telah membatasi pikirannya selama bertahun-tahun, dan karena itu dia akhirnya masuk Islam.

 Setelah masuk islam dia mencapai kebahagiaan yang telah dihindari selama tahun. Mantan biarawati itu kemudian dikenal sebagai "Sadiqah ismat " . Ia menjadi muslim karena cara berpakaian yang sederhana menunjukkan kesopanan dalam berpakaian. 

Islam menuntun hidup kita lebih baik lagi untuk menjalani hidup ini. Islam telah menenangkan jiwanya selama ini karena jiwanya tidak tenang. Islam juga menjawab semua pertanyaannya yang selama ini menjadi ganjalan dalam hatinya.

Baca Juga : https://www.insyouf.com/2022/05/mualaf-jepang.html

insyouf.com
insyouf.com Religi dan Motivasi + Wawasan

Posting Komentar untuk "Kisah Mualaf Sadiqah Ismat Seorang Biarawati, Berawal dari Penentangan Hijab Gereja"